Diposkan pada Multichapter, The Right Hand of God

The Right Hand of God ~Chapter 7


The Right Hand of God

poster9a6ca8df264a5c58d70be0f96b1234c258fec7b5

This story belongs to me

KyuMin, SiBum, HanChul, and others

Are belongs to God, Themselves, and Their Couple

Genre :

A little bit of Romance, Hurt/Comfort, Fail!Family, Angst

Rating : T

Length : Chaptered

Summary :

Kau percaya Tuhan ‘kan?

Kau percaya bahwa Tuhan ada ‘kan?

Kalau kau percaya, maukah kau mengatakan apa saja harapanmu pada Tuhan?

Maukah kau jujur padaku apa yang kau rasakan?

Dan apakah kau percaya bahwa Tuhan memiliki tangan kanan?

Seseorang yang menjadi kepercayaannya?

Aku tidak tahu aku ini apa?

Aku bukan malaikat, iblis, jin, peri, dewi atau dewa.

Aku hanyalah seseorang yang di utus Tuhan untuk membuatmu bahagia.

Apakah kau percaya itu?

Warning :

Yaoi, BL, BoyXBoy, Shonen-ai, OOC! AU! Cold!Kyu, Innocent!Min.

A/N :

Don’t like? Don’t read please.

Want to bashing? Do that to this story. Not to main character^^

Wanna RnR? Just do that.

And I’ll give my thanks just for you~

Happy reading^^

.

.

.

Umu Humairo Cho

~Proudly Present~

A KyuMin Fanfiction

The Right Hand of God

Chapter Seven

.

.

.

Chapter Sebelumnya—

.

.

Kyuhyun berlari pelan di belakang kedua orang tuanya, Kibum juga Sungmin. Pikirannya lagi-lagi melayang ke kejadian sebelumnya. Aish, kenapa ini bisa datang berturut-turut, eoh?

Sungmin yang melihat Kyuhyun lari sendirian di belakangnya pun memelankan larinya dan mensejajarkan langkahnya dengan Kyuhyun. Menemani namja itu berlari.

“Kyunnie senang tidak?” tanya Sungmin tiba-tiba. Kyuhyun menoleh sebentar ketika sadar Sungmin di sampingnya. melihat namja itu tersenyum membuat Kyuhyun tersenyum juga, entahlah, ia ingin sekali melakukan itu.

Mengangguk kemudian mempercepat sedikit larinya. “Yah~ aku senang kok.”

Giliran Sungmin yang kini tersenyum. Ia mempercepat larinya menyamai Kyuhyun. Melihat namja itu kini sedang tersenyum sambil melihat ke arah depan kemudian menoleh ke arahnya. “Terimakasih yah.”

‘Deg’

Jantung Sungmin entah kenapa berdetak lebih cepat. Senyum itu…dan ucapan itulah yang pertama kali Kyuhyun tunjukkan juga Kyuhyun ucapkan. Sungmin bersorak dalam hati. Hatinya menghangat seketika. Kemudian mendongak menatap langit. Berterimakasih pada Tuhan. “Terimakasih Tuhan. Aku mencintaimu dan…dia.”

.

.

.

10. Jogging pagi bersama umma, appa, Kibummie hyung dan mungkin yang lainnya. Sepertinya seru.

.

.

.

Chapter Seven – Will You?

.

.

.

Hari-hari berjalan dengan begitu berbeda. Ada yang berubah di sini. Tidak ada lagi Kyuhyun yang dingin, kali ini…benar-benar tidak sama seperti sebelumnya, layaknya  ada perubahan skenario Tuhan untuk umatnya. Saat ini…tidak ada lagi Cho Kyuhyun yang menolak Lee Sungmin. Tidak ada lagi.

Seperti pagi ini, Kyuhyun terbangun lebih dahulu dari Sungmin. Segera saja, namja tampan itu membangunkan sang namja kelinci dengan menepuk-nepuk pipi bulat nan chubby yang membuat Kyuhyun gemas. Namja itu mencubit sedikit pipi tembam milik Sungmin. Yang tentu saja membuat si empunya mengerang kemudian mulai mengusap-usap matanya. Berusaha bangun dari tidur lelapnya.

Mata Sungmin mengerjap lucu. Kyuhyun terkekeh pelan. Hal itu membuat Sungmin berjengit kaget. Hei? Ada apa dengan Kyuhyun?

“Kyunnie kenapa, eoh? Kok aneh?” tanya Sungmin sambil memegang kening Kyuhyun. Kyuhyun hanya terkekeh pelan kemudian menyentil kening Sungmin.

Aniyo. Sudah sana mandi duluan.”

“Tapi Kyunnie…”

“Ming? Dengar tidak tadi Kyu bilang apa, hm?” ujar Kyuhyun sambil memasang wajah seramnya. Sungmin bergidik kemudian berlari memasuki kamar mandi. Lalu berteriak. “Kyunnie jelek dan menyeramkaaaaaan!!!”

Dan hal itu hanya Kyuhyun balas dengan kekehan.

.

.

.

Suasana ruang makan itu entah mengapa begitu damai. Kyuhyun bahkan tidak mengerti. Ia merasa ada yang berubah di sini. Ia merasa rumahnya yang dulu telah kembali. Ketenangan dan ketentraman yang selalu ada seakan datang lagi. Dan Kyuhyun menyukainya. Ia sangat menyukainya.

Sesekali Kyuhyun melirik semua orang yang ada di sekeliling meja makan. Kemudian kembali fokus dan mulai berpikir. Ia…benar-benar merasa seperti déjà vu. Ia tidak menyangka suasana seperti ini akan kembali lagi. Ditambah hadirnya Sungmin, entah apa ia merasa lebih sempurna.

Ya, dan ia merasa lebih berharga.

“Kyuhyunnie? Kau mau nambak, nak?” ucapan sang umma menyadarkan Kyuhyun dari lamunannya. Kyuhyun mengerjap lalu menatap ibunya. “Aa, tidak usah umma,” jawab Kyuhyun.

Di depannya, Kibum meyakinkan Kyuhyun dengan menyuapkan makanan kesukaan Kyuhyun ke mulutnya, kemudian berdecak. “Hm…mashitaaa. Kau yakin tidak mau tambah, Kyuhyunnie?” dan satu suapan lagi di mulut namja bernama lengkap Cho Kibum itu.

Kyuhyun menelan ludah susah payah. Lalu memberikan deathglare pada hyungnya. Yang tentu saja hanya Kibum balaskan kekehan. Sungmin di samping Kyuhyun yang melihat moment itu hanya tersenyum simpul dan kembali berpikir. Apakah setelah Kyuhyun mendapatkan seluruh kebahagiaannya, ia akan pergi dari hidup Kyuhyun?

‘Benarkah? Begitukah takdirku? Ah, kuharap bukan,’ batin Sungmin kemudian kembali tersenyum kecil melihat keluarga itu.

“Minnie kenapa, eoh?” pertanyaan itu membuat Sungmin menoleh dan mengerjap lucu. Sungmin memamerkan gigi kelincinya pada Nyonya Cho. “Aniyo ahjuma~ Minnie hanya sedang senang saja kok, hehehe~”

“Begitu? Kalau Minnie sedang senang berarti Minnie harus tambah yah makannya?” ucap Heechul. Sungmin hanya mengangguk-angguk lalu menyodorkan piringnya. “Ha’i. Tolong diisi lagi, ahjuma~”

“Hahahaha…”

Yah. Setidaknya. Hari ini, hari yang begitu cerah untuk semua orang. Memulai harinya dengan senyuman yang sangat berarti bagi yang melihatnya. Ucapkanlah terima kasih pada Tuhan.

.

.

.

Sungmin, Kyuhyun dan Kibum berjalan menuju sekolah mereka. Selang beberapa tikungan mereka lewati, Siwon menghampiri mereka kemudian kembali berjalan menuju sekolah bersama-sama.

“Ohiya, jangan lupa minggu depan kita sudah uts,” ujar Siwon seiring berjalan. Kyuhyun dan Kibum hanya menanggapi sekenanya. Tapi Sungmin? Entahlah apa yang sedang dipikirkan oleh namja ini.

“Uts? Apa itu?”

“HE?” Kyuhyun, Kibum dan Siwon berhenti lalu menoleh bersamaan. Memasang wajah kaget kemudian Kyuhyun yang mulai mengerti menghela napas.

“Sudahlah. Nanti aku jelaskan padamu di kelas,” kata Kyuhyun lalu merangkul Sungmin. Menyeretnya memasuki halaman sekolah yang ada di depan mereka. “Ckckck memang dulu kau tidak sekolah apa?” kata Kyuhyun setengah bisik.

Dilihatnya Sungmin memajukan bibirnya. “Minnie lupa.”

“Grrr…dasar kelinci babo.”

Yaaaa! Minnie tidak babo?!” protes Sungmin. Kyuhyun hanya memutar bola matanya bosan.

“Iya-iya, kau tidak bodoh, nyonya Lee. Sekarang diam, arra?”

“Minnie kan namja. Kok nyonya Lee?”

“Haiiish! Arraseo!! Tuan Lee, puas?!!”

“OH! (ง’̀⌣’́)ง“ balas Sungmin semangat dan mengepalkan tangannya.

Kyuhyun memasang tampang pusing. “Kok dia semangat banget? Ah, sudahlah. Capek ngomong sama orang polos. Sudah ayo masuuuk,” Kyuhyun menarik Sungmin paksa yang hanya bisa namja itu turuti.

“Kyunnie pelan-pelaaaaan~”

Ne~”

“Langkahnya jangan besar-besaaar~”

“Aish! Iya iya!”

“Hehehehe…”

Ya! Jangan cengengesan terus?!”

“OH! (ง’̀⌣’́)ง“

“Ya Tuhaaan~” Kyuhyun berjalan sambil mengusap wajah frustasi. “Berikan hamba kesabaran ya, Tuhan.”

.

.

.

“Pada tahun 1687……”

“Kyunnie~” Sungmin menarik bagian siku kemeja sekolah Kyuhyun. Kyuhyun menoleh malas dengan pensil di mulutnya yang ia gigit.

Waeyo?” balasnya malas. Sungmin tersenyum polos di depannya.

“Kyunnie bilang mau jelasin soal uts. Uts itu apa?”

“Nanti saja pas istirahat. Sekarang dengerin penjelasan sonsaeng dulu, Min.”

“Iya iya~” balas Sungmin cemberut. Iya mencorat-coret bukunya tidak menentu. Membuat ukiran hangul dari nama namja di sampingnya.

“Umurmu berapa?”

“Eh?”

“Umurmu berapa, Minnie?” tanya orang itu lagi. Sungmin dengan imut menoleh ke arah Kyuhyun. Namja itu tengah menunggu jawabannya dengan tampang enggan. “Berapa?”

“Eum…” Sungmin berpikir sambil mengetuk-ketukkan ujung pulpen ke pipinya. Mimik wajah yang bagi Kyuhyun sangat imut itu begitu menggemaskan. “Tujuhbelas!!” serunya.

Alis Kyuhyun bertaut tidak percaya. “Masa? Lalu kau lahir tahun berapa?”

“Eum…1968…”

“Itu sih bukan tujuhbelas tahun?! Babo,” kata Kyuhyun lalu menyentil dahi Sungmin.

Sungmin mengusap dahinya yang disentil Kyuhyun. Bibirnya mengerucut imut membuatnya semakin menggemaskan. Kyuhyun hanya terkekeh pelan sambil menggelengkan kepalanya. Dalam hati ia berdecak, bagaimana mungkin bisa Tuhan mengirimkan namja sepolos Sungmin padanya? Oh, okay. Pembaharuan kepribadian, okay?! Entahlah. Ia tidak mengerti yang seperti itu.

Yang jelas, entah mengapa, sekarang…keberadaan Sungmin begitu berarti untuknya.

Ya, sangat berarti.

.

.

.

Bel istirahat berbunyi nyaring. Sungmin mengeluarkan bekal yang ia bawa dari tasnya lalu menaruhnya di atas meja. Membuka bekal itu, mengambil satu isinya kemudian memberikannya kepada Kyuhyun. Kyuhyun hanya terkekeh menerima sepotong sandwich itu.  Dan memakannya.

Ne, ne~ uts itu apa, Kyunnie~?” tagih Sungmin dengan satu gigitan yang ia ambil.

Kyuhyun melahap sandwichnya kemudian menyentil dahi Sungmin. Membuat namja itu protes. “Kyunnie sakiiit~”

“Biar. Uts itu ujian tengah semester, Minnie~ ujian percobaan sebelum memasuki ujian kenaikan kelas.”

“Oh~ gitu. Ne, ne?!” balas Sungmin kemudian memakan sandwichnya lagi. “Kyunnie mau lagi?” tanyanya sambil menawarkan sandwich yang ada.

“Hm,” balas Kyuhyun lalu mengambil satu kemudian memakannya.

Ne, Kyu~ nanti ajak Minnie jalan-jalan, neee?”

Anniyo.”

“Kyunnie~”

Anni, Ming.”

“Kyunnie jahat?! Pokoknya Minnie mau jalan-jalaaaaaaaan nanti abis pulang sekolah,” balas Sungmin sambil mempoutkan bibirnya. Kyuhyun memutar bola matanya.

“Tidak mau ah, nanti minta yang macem-macem lagi,”

“Biarin! Abis Kyunnie jahat!”

“Terserah.”

“Kyuhyunnie~ hiks…”

“Eh? Aish! Arraseo, arraseo kita jalan-jalan.”

“Hehe~ gomawo Kyunnie~ saranghae, hehehe,” kata Sungmin sambil merentangkan tangannya mau memeluk Kyuhyun. Tapi sebelum itu, Kyuhyun menahan dahi Sungmin untuk tidak memeluknya.

“Kau tahu arti kata saranghae, kan?” tanya Kyuhyun. Sungmin mengangguk setelah Kyuhyun melepaskan tangannya. “Lalu mengerti maknanya?”

Dan gelengan pun yang didapat. Hal itu membuat Kyuhyun menepuk dahinya, kemudian menyembunyikan wajahnya pada lipatan tangannya di atas meja.

“Kyu~”

“Kyunnie~”

“Ish! Dasar Kyunnie jelek?!”

.

.

.

Kyuhyun dan Sungmin berjalan beriringan di dalam mall. Sebenarnya ada yang berubah beberapa detik yang lalu. Sungmin dengan seenaknya mengait lengan Kyuhyun lalu berjalan cepat sehingga namja itu mau tak mau mengikuti langkah Sungmin.

Sungmin terus berdecak menyuarakan kegembiraannya. Walau sudah dua kali ke tempat ini, Sungmin tetap saja merasa takjub. Wajah berserinya tidak luput dari muka cantiknya. Kyuhyun hanya menghela napas ketika mereka menjadi pusat perhatian. Apalagi ketika para namja ataupun yeoja menatap Sungmin seakan mau memilikinya.

“Berhenti memasang tampang begitu, Ming,” kata Kyuhyun pada Sungmin. Kakinya berhenti melangkah membuat Sungmin juga ikut berhenti.

Sungmin menatap Kyuhyun tidak mengerti. “Waeyo? Minnie sangat senang Kyunnie^^”

Arra, kau dilihat semua orang, tau.”

Eoh?” Sungmin mengeluarkan ekspresi imut lalu matanya menatap sekeliling. Seketika, semua mata berbinar-binar sambil berucap kyeopta.

Kyuhyun dengan cepat menangkup wajah Sungmin, kemudian membawanya berjalan lagi. “Sudahlah. Abaikan saja mereka.”

“Eum, ne, Kyunnie~”

.

.

.

Ne, ne, Kyunnie~ boneka itu lucu~ Minnie mau liat, ne, ne, neee?” kata Sungmin sambil memasang bunny eyesnya. Kyuhyun menghela napas kemudian mengangguk pasrah. Melihat itu, Sungmin langsung menarik tangan Kyuhyun masuk ke dalam toko boneka.

“Kyunnieeee~ lihat iniii~ boneka serigalanya mirip Kyunnie, hihihi,” kata Sungmin senang sambil memegang boneka kelinci yang agak besar dan boneka serigala. Kyuhyun hanya melipat tangan di dada sambil memperhatikan.

“Cepat pilih lalu pergi,” balas Kyuhyun. Sungmin terkejut dibuatnya. “Kita beli boneka? Horeeee~ agashi, agashi, Minnie mau beli boneka kelinci sama serigala ini, ne? Tolong dibungkus, nanti Kyunnie yang bayar, hehehe.”

Pelayan toko itu tersenyum lalu membungkus dua boneka itu, kemudian memberikan kepada Sungmin. Kyuhyun mengeluarkan beberapa uang, dan membayarnya.

“Kita pulang, okay?” kata Kyuhyun. Namun Sungmin menggelang.

“Minnie mau ke taman, hehehe~”

Arra, arra…”

.

.

.

11. Membeli boneka serigala. Hm…kekanakkan? Biar saja.

.

.

.

Kyuhyun membawa Sungmin ke taman di pusat kota Seoul. Lagi-lagi mata Sungmin berbinar kagum. Begitu banyak anak-anak yang bermain di sana. Berlarian ke sana ke mari dengan teman-temannya. Namun entah mengapa, tatapan senang itu berangsur berubah pilu.

Sungmin melepas kaitan tangannya pada lengan Kyuhyun kemudian berjalan pelan di depan namja tampan itu.

Kyuhyun mengerti. Mengerti mengapa Sungmin bersikap seperti ini. Ia pasti mengingat masa lalunya. Kyuhyun terlalu mengerti soal ini.

Kyuhyun berbalik kemudian menemukan penjual es krim di taman itu. Sambil masih mengawasi Sungmin yang kini duduk di satu dari sekian bangku taman, ia membeli dua es krim untuk dirinya dan Sungmin. Setelah mendapatkannya, ia berlari ke arah di mana Sungmin duduk. Memberikan es krim itu dari belakang dengan menunjukkan tepat di depan muka Sungmin.

“Kau mau es krim?” tanyanya seraya duduk di samping Sungmin yang memeluk boneka kelinci. Sungmin mengambil es krim rasa strawberry itu lalu memakannya dalam diam. Kyuhyun di sampingnya melakukan hal yang sama.

Lalu dengan iseng ia menaruh kepalanya di bahu Sungmin. “Kau sedang memikirkan apa?” tanya Kyuhyun masih sambil menjilati es krim coklatnya. Ia melirik Sungmin dan memasang tampang -___- melihat es krim Sungmin sudah habis. Kemudian memberikan miliknya kepada Sungmin yang Sungmin terima dengan senang hati. “Jadi? Memikirkan apa?”

Sungmin memajukan bibirnya. Membenamkan wajahnya pada badan boneka itu. “Mereka bahagia sekali. Minnie iri sama mereka.”

“Huh?”

“Iya. Dulu appa melarang Minnie melakukan itu.”

Appamu pasti punya alasan, Ming. Berhenti bersikap seperti anak kecil. Kau sudah tua.”

Ya! Minnie masih muda, tau! Kyunnie menyebalkan?!!!” Sungmin memukul Kyuhyun dengan bonekanya. Kyuhyun hanya tertawa menanggapi itu.

“Hah, sudahlah. Jangan sedih lagi. Besok kita main ke sini lagi, oke?”

Jinjjayo, Kyunnieeee?” respon Sungmin semangat. Kyuhyun tersenyum kemudian mengangguk.

“Tentu, Ming.” Balasnya lalu menghapus noda es krim yang tersisa di sisi bibir Sungmin. “Kau ternyata anak kecil. Makan saja berantakan.”

“Habiiis, es krimnya enak. Minnie kan suka es krim~” balasnya dengan cemberut.

Kyuhyun terkekeh lalu mengacak rambut Sungmin. “Aku tahu itu.”

“Hehehe, gomawo, Kyunnie~ cup~” ucap Sungmin kemudian memberikan kecupan singkat di bibir tebal Kyuhyun. Kyuhyun hanya mendengus karena kebiasaan Sungmin belum berubah sampai sekarang.

Ne, sama-sama, Lee Sungminnie…”

Setidaknya…sebuah rasa yang baru itu begitu indah, bukan?

.

.

.

12. Pergi ke taman dengan seseorang yang berharga.

.

.

.

Bulan malam itu begitu terang. Suasana di ruang makan itu begitu tenang. Sungmin memakan makan malamnya dalam diam. Namun matanya sesekali mencuri pandangan ke arah Kyuhyun di sampingnya. Kibum di depannya terkekeh melihat kelakuan Sungmin.

Wae, Sungminnie? Kyuhyun sangat jelek sampai kau lihat seperti itu?” tanya Kibum. Kyuhyun melotot mendengar kalimat sang kakak.

Dengan semangat, Sungmin menggeleng. “Anniyo~ Kyunnie sangat tampan, Kibummie~”

“Tuh, dengarkan, hyung!”

Arra, arra. Dasar kalian ini! Hahaha.”

.

.

.

Malam semakin larut. Seorang namja duduk di meja belajarnya sambil sesekali melirik ke arah ranjang. Tempat di mana Sungmin tengah terlelap dengan segala mimpi indahnya, mungkin. Matanya memandang langit-langit dengan tatapan yang sulit diartikan. Sambil sesekali menatap Sungmin bergantian.

Kyuhyun, namja itu menghela napas lalu membuka buku diarynya. Mencoret beberapa hal yang sudah terjadi. 12 hal yang ia inginkan berangsur terwujud. Ia memejamkan matanya. Berusaha mengusir rasa aneh itu.

Ketika lagi-lagi ia menatap wajah polos nan menggemaskan itu. Rasa aneh yang selalu berusaha ia tepis selalu datang. Kyuhyun memegang dadanya yang bergemuruh, berdebar kencang seolah organ vital di dalamnya ingin keluar. Ia tidak mengerti. Mengapa semuanya menjadi sesulit ini. Apa yang harus Ia lakukan setelah ini?

“Eung~ Kyunnie~ belum tidur, eoh?” tanya sebuah suara yang Kyuhyun yakini adalah Sungmin. Kyuhyun menoleh dan tersenyum ke arah namja bergigi kelinci itu.

“Seperti yang kau lihat, Ming.”

Dilihatnya, Sungmin bangkit dari ranjang beralaskan warna biru itu. Kemudian mendekati Kyuhyun, memeluknya dari belakang. Menyandarkan dagunya pada bahu lebar namun nyaman milik Kyuhyun.

“Apa yang membuat Kyunnie tidak tidur?” tanya Sungmin. Matanya mengerjap melihat jam sudah menunjukkan pukul satu pagi.

Kyuhyun bergerak memutar tubuhnya menghadap Sungmin. Lalu membawa namja itu duduk di pangkuannya dengan tangan Sungmin di lehernya. Kyuhyun memeluk namja cantik itu. “Entahlah, Ming.”

“Hm~ bahkan Kyunnie sangat aneh sekarang. Waeyo? Minnie jadi takut~” balas Sungmin dengan cemberut.

“Hahahaha…” dan kalimat itu Kyuhyun hadiahi dengan tertawaan. Sungmin semakin tidak mengerti. Ia menarik dirinya untuk melihat Kyuhyun yang tertawa dengan begitu bahagia. Mau tak mau, senyuman juga hadir di wajah polosnya.

“Kyunnie sangat senang~” gumamnya lirih. Matanya memanas mengingat pemikirannya. Sungmin menunduk saat sadar akan hal itu. Kyuhyun pun berhenti tertawa lalu menangkup kedua pipi Sungmin. Bertanya dengan begitu lembut. “Waeyo, Sungminnie?”

‘Deg’

Jantung Sungmin berdetak jauh lebih cepat. Tidak ada bedanya dengan Kyuhyun. Namja tampan ini tengah berusaha menetralkan detak jantungnya yang tidak karuan. Ia menghapus airmata seseorang yang entah sejak kapan begitu sayang jika diabaikan. Dia merasa, jika Sungmin menghilang, maka hari-harinya tidak akan berwarna lagi.

Itu pasti.

“Sungminnie?”

“Minnie takut…”

‘Deg’

Kyuhyun tersentak. Takut? Kenapa takut?

“Minnie takut jika setelah ini harus pergi dari hidup Kyunnie. Minnie masih mau sama Kyunnie di sini. Tinggal bersama, sekolah bersama, belajar bersama, jalan bersama, duduk bersama, tidur bersama, makan bersama dengan yang lainnya juga. Lagipula Kyunnie juga belum mengajak Minnie ke taman lagi. Masih banyak yang ingin Minnie lakukan. Minnie…Minnie masih mau sama Kyu…”

‘Deg’

Kyuhyun semakin mengerti. Pemikirannya akan ini juga dipikirkan oleh Sungmin. Namun…ia belum yakin. Pasti. Pasti Sungmin bisa tetap berada di sini tanpa harus kembali. Pasti ada jalan?!

“Bagaimana caranya Kyu…? Minnie tidak mengerti…hiks,” tangis Sungmin. Kyuhyun memeluk Sungmin lagi, menenangkan namja itu agar merasa nyaman. Otaknya mulai berpikir. Aish, kenapa sesulit ini?

“Bagaimana jika bertemu dengan ibumu?”

“Apa umma tahu soal ini?”

“Pasti ummamu bisa berinteraksi langsung dengan-Nya.”

“Tapi Kyu…”

“Kita akan mencobanya, Minnie. Jangan takut, arraseo?” hibur Kyuhyun.

Walau ragu, Sungmin tersenyum menanggapi. Memeluk namja itu dengan erat sambil terus bergumam lirih, berterima kasih. Walau seharusnya Kyuhyunlah yang berterima kasih, namun Sungmin…juga ingin melakukannya. Melakukan berbagai cara untuk tetap berada di samping Kyuhyunnie-nya. Ya, Kyuhyunnie-nya.

.

.

.

13. Menghapus airmata seseorang yang berharga untukku.

.

.

.

Kyuhyun dan Sungmin berjalan ke arah taman kota. Kyuhyun telah berjanji akan membawa Sungmin ke sana lagi. Tangan mereka bertaut. Dan Sungminlah penyebabnya. Ia juga menggoyang-goyangkan tangan Kyuhyun. Bersenandung ria selama perjalanan. Kyuhyun memutar bola mata bosan ketika lagi-lagi mereka menjadi pusat perhatian.

“Berhenti bernyanyi, Minnie-ya. Kita dilihat semua orang,” tegur Kyuhyun. Sungmin hanya menoleh ke arah Kyuhyun dengan wajah penuh senyuman lalu kembali bersenandung. Membuat Kyuhyun menghela napas pasrah karenanya.

Beberapa menit kemudian mereka sampai. Sungmin melepas genggamannya kemudian berlari masuk ke taman. Ikut bergabung dengan anak-anak yang tengah bermain di sana. Kyuhyun terkekeh kecil. Dan mendengus. “Dasar anak kecil.”

Ne, ne, adik-adik. Nama kakak, Minnie. Salam kenal, neee? Hari ini Minnie boleh kan main sama kalian? Otte, otte?” ucap Sungmin.

Anak-anak itu hanya mengangguk lalu menarik tangan Sungmin untuk bermain. Sungmin menoleh ke arah Kyuhyun dan melambaikan tangan. “Kyunnie ayo main sama-samaaaa?”

Kyuhyun hanya mengangguk sebagai jawaban. Tangannya bergerak untuk membawa sesuatu ke matanya. Kemudian mengambil sebuah gambar. ‘Jepret!’ satu gambar berhasil ia ambil. Sungmin dengan anak-anak itu. Begitu bahagia.

.

.

.

Kyuhyun terus saja mengambil gambar-gambar membahagiakan itu. Sesekali, satu di antara anak-anak itu datang ke arahnya dan menarik tangannya untuk ikut bermain. Namun Kyuhyun menolak. Ia hanya duduk di bangku taman yang tak jauh dari tempat Sungmin bersenang-senang.

Wajah ceria itu, seolah lupa bahwa semalam dirinya takut tidak bisa kembali. Namun, dengan segala keyakinan Kyuhyun membuatnya tersenyum.

Dilihatnya, Sungmin menghampirinya kini. “Kyunnie, tidak mau ikut main?” tanya Sungmin duduk di samping Kyuhyun. Kyuhyun hanya menggeleng. Tapi Sungmin tetap menarik tangannya. “Kajja, Kyunnie harus ikut main!”

Yah, dan kali ini namja tampan itu tidak bisa menolak apa yang Sungmin minta. Ia hanya bisa menuruti.

Dan siang pun berubah senja. Keduanya bermain dengan begitu bahagia. Kyuhyun yang ikut bergabung sesekali mengabadikan moment mereka. Dan sebagai berpisahan terakhir sebelum pulang. Kyuhyun mengisyaratkan mereka untuk mengambil foto bersama.

“Nah, kita ambil gambar dalam hitungan ketiga, okay?”

Neee~”

“Yap, satu, dua…tiga…cheese ^^v –jepret- yap!” Kyuhyun pun menunjukkan hasilnya kepada mereka semua seraya tersenyum. Anak-anak itu pun tersenyum kemudian pamit untuk kembali ke rumah.

Sungmin pun menarik tangan Kyuhyun untuk duduk di bangku taman, kemudian bersandar di bahu tegap namja itu. Terus tersenyum simpul sambil memainkan jarinya. Memandang langit senja dengan gembira.

Gomawo, Kyunnie~” ucap Sungmin tulus. Kyuhyun yang tengah melihat kameranya hanya menanggapi sekenanya. “Hm…”

“Ish, Kyunnie jangan cuekin Minnie?!” rajuk Sungmin menarik lengan baju kemeja sekolah Kyuhyun. Kyuhyun bergumam lagi menanggapi, lalu tersenyum ketika melihat kameranya.

“Ish, Kyunnie~”

“Oh! Kita pulang, ne?” kata Kyuhyun sambil bangkit berdiri. Membuat Sungmin pun ikut berdiri.

Sungmin memasang tampang sebal seraya melipat tangan di dadanya. Ia membuang muka kesal karena Kyuhyun mendiamkannya.

Yak! Waeyo?” tanya Kyuhyun. Sungmin hanya membalasnya dengan memajukan bibirnya. Sampai akhirnya Kyuhyun memasukkan kamera miliknya ke dalam tas. Kemudian menangkup kedua pipi Sungmin. “Waeyo?” tanyanya lagi dengan kedua ibu jarinya yang mengelus pipi Sungmin lembut.

Sungmin terbawa suasana dan memejamkan mata. Ia merasakan beribu rasa ikut masuk melalui sentuhan lembut itu. Ia menyukainya. Apalagi Kyuhyun yang tengah melakukannya sekarang.

“Ming?”

“Eh? Wae?”

Kajja~ kita pulang, ne?”

“OH! (ง’̀⌣’́)ง baiklah. Kajja.”

Ne.”

Kyuhyun pun berjalan lebih dahulu, dengan tanpa sadar tangannya menggenggam tangan Sungmin begitu erat.

Dan di bawah senja ini…akankah kau akan mengakui bahwa rasa itu telah berbeda? Kau menerimanya, kau mengkhawatirkannya, kau bahagia melihat ceria. Kau mengaguminya.

Kau…menyukainya, bukan?

.

.

.

Keesokan paginya…

“Kyunnieeee~ Minnieeee~ ppalli~~ kita sudah telaaaat…” teriak Kibum dari bawah tangga dengan sesekali matanya melirik jam tangan.

Terdengar suara gaduh dari kamar adiknya akibat sang pemilik tengah bersiap-siap kilat karena sudah hampir telat. Ia mengambil semua kebutuhannya dengan asal dengan Sungmin yang hanya terkikik kecil memperhatikan. Walau ia sama paniknya, tapi melihat ekspresi Kyuhyun yang seperti ini membuatnya lebih tertarik.

“Ya, ya, ya! Ngapain senyam-senyum? Ayo cepat,” ujar Kyuhyun. Sungmin terkikik geli. “Hihihi, ne, arraseo, Kyunnie~”

“Hm.”

.

.

.

Di sekolah…

Tap tap tap…

“Ayo cepat, Ming~ kau mau kita dimarahi?” kata Kyuhyun sambil menarik tangan Sungmin untuk berlari di badan tangga. Mereka berusaha untuk mempersingkat waktu telat mereka.

Ne, ne~ nanti kita jatuh, Kyu~”

“Tidak~ kajja.”

Arraseo~”

Dan mereka terus berlari. Kyuhyun dan Sungmin masuk ke kelas dengan terengah-engah. Sonsaeng menatap mereka sambil geleng-geleng kepala. Sungmin dan Kyuhyun masih berusaha untuk mengatur napas. Mereka membungkuk karena kelelahan habis berlari.

M-mian-mianhe, sonsaengnim. K-kami terlambat,” kata Kyuhyun. Ia membungkuk lagi meminta maaf.

Ne, ne, sonsaeng. Mianhe. Minnie dan Kyunnie sudah telat. Maafkan kami, ne?” sambung Sungmin dengan suara khasnya. Kyuhyun memutar bola mata. Di saat seperti mengapa sifat polosnya keluar, sih? Seharusnya Sungmin bisa berakting lebih bagus.

“Sudah-sudah. Sana duduk. Lain kali aku tidak akan memaafkan kalian. Mengerti?!” balas sonsaeng.

Ne, sonsaengnim. Maafkan kami,” ujar Kyuhyun kemudian menarik Sungmin ke arah bangku mereka.

.

.

.

Istirahat sekolah di taman belakang…

“Tadi seharusnya jangan menunjukkan sisi polosmu itu, Ming,” ucap Kyuhyun. Sungmin yang sedang memakan bekal hanya mengangguk-angguk tidak jelas. Mereka memakan bekal di taman belakang sekolah bersama.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil dan memakan bekal yang Sungmin bawa. Keduanya kembali diam larut dalam acara makan mereka. Sampai akhirnya suara Sungmin menghiasi aksi diam mereka.

“Kyunnie~ saranghae~” kata Sungmin tiba-tiba. Kyuhyun yang tengah makan pun tersedak.

“Uhuk-uhuk?! Ya! Bikin kaget saja. Kyu sudah bilang kan kalau…”

Ne, ne, arraseo~”

Arraseo apa?” tanya Kyuhyun. Namun Sungmin hanya membalasnya dengan poutingan bibir.

“Hah, arra. Kyu mau tanya. Apa yang Minnie rasakan sampai Minnie bilang saranghae, eoh?” lanjut Kyuhyun.

Sungmin tampak berpikir. “Hm…”

“Apa kau merasa nyaman dekat denganku?” tanya Kyuhyun membuat Sungmin mengangguk.

“Kau senang?” Sungmin mengangguk lagi.

“Nyaman?” Sungmin melakukan hal yang sama.

“Dan ingin…”

NE!!! Kyunnie tau kalau Minnie mau terus ada di samping Kyunnie, kan?” ucap Sungmin memotong kalimat Kyuhyun. Kyuhyun tersentak, namun mengiyakan perkataan Sungmin.

“Lalu?”

“Lalu apa? Minnie sayang Kyunnie…neeee~? Minnie cinta Kyu!!!” serunya.

Kyuhyun semakin tersentak. Namun ia tersenyum. Tangannya terangkat mengusap helai kecoklatan di kepala Sungmin. Menariknya mendekat kemudian memberikan sebuah kecupan di dahi putih Sungmin.

Arra, nado.”

Mwo?”

Ya!”

“Hehe~ saranghae, Kyu~”

“Hm…” balas Kyuhyun ambigu. Sungmin lagi-lagi cemberut. Mengapa Kyuhyun suka sekali mengerjainya?

“Kyu…”

“Jadi pacarku…mau kan?”

“Eh?”

.

.

.

14. Mencintai seseorang yang berharga.

15. Menjadikannya kekasihku.

.

.

.

 To be Continue

.

.

.

Note : Hyaaaaaaa~ akhirnya saya bisa update ff ini. Maaf karena sudah membuat reader menunggu lamaaaa /kalau ada yang nunggu/

Ne, saya baru bisa melanjutkannya selain sibuk karena feel ff ini susah sekali /sigh/

Nah, ini sudah agak panjang, kan? Gimana menurut kalian?

Maaf jika tidak memuaskan. Namun harap masukkannya^^

 

Thank you~

 

 

With love,

Umu Humairo Cho

Penulis:

Ordinary girl who loves to writes. I just write according the mood and the ideas that emerged. Sorry if a long update from me. I write mostly oneshot fiction. But I possibility write multichapter fiction.

49 tanggapan untuk “The Right Hand of God ~Chapter 7

  1. aaaawww~~ sekian lama ditunggu… akhirnya tergantikan dengan kyumin moment yg cukup banyak!!
    keinginan kyu ternyata lebih dari 10 ya, hm…. apa setelah ini masih ada lagi keinginan yg lain?
    ah! mgkin salah satu cara agar minnie tetap tinggal adalah… kyu harus menambahkan daftar keinginannya.. agar minnie bisa terus mewujudkannya. iya kan?? *kedip2 ke author*
    kyaa~~ kyumin jadian ya? ehehe…. akhirnya kyu menyadari perasaannya juga ^^
    lanjut! lanjut! jangan lama2. kkk~

  2. Akhiiirrr nyaaa publish jg…

    Aq sukkaaaa bget part nie…
    Kyu bener2 jd orang yang berbeda…
    Dia sekarang bisa tersenyum dan bahkan dah bisa sepenuhnya terima kehadiaran sungmin…

    Kyu yang d part nie bener2 manis dan perhatian…
    Bahkan dia dah bilang cinta sama ming…
    So sweettt…

    Dan sekarang keluarga kyu dah harmonis seperti semula…
    Secara tidak lgsg itu ad campur tangannya sungmin…

    Sungmin bener2 buat pengaruh besar dalam hidup kyu dan keluarganya…
    Semoga fikiran2 kyu dan ming yang sungmin akan menghilang setelah kyu bahagia itu cm pemikiran kosong saja…
    Amieennnn…

    Lanjuuutttt…
    Update asap ya… >̴̴̴̴̴͡ .̮ Ơ̴͡

  3. kyaaaaaa…………akhirnya ming nyatain cinta nya ma kyu<<

    tapi kalo kebahagiaan kyu udah terpenuhin semua apa ming bakalan pergi dari kyu,??

    di tunggu pake bangettttttttttt next chap nya^^

  4. KAK UMUUUUH!!!! Lagi rame ramenya dan…. Kebiasaan deh ngebuat orang ke-po-to-the-maxT___T *guling-guling*

    Daebak kak!!!! Lanjut yok ke chap8^^ *dikirabuatffgampang*._.v
    Ih bikin gemes ajakan Mingnya-,,,,- doh kak awas aja kalo ff ini kebawa mimpi(?)
    XD

    Hwaiting buat ffnya kak!!xD saranghae!!(?)

  5. kya……………ming akhirnya nyatain cinta ma kyu,,,

    apa jika semua kebhagiaan kyu terpenuhi ming bakalan pergi n hilang dari sisi nya kyu,??

    di tunggu pake bangettttttttt next chap nya^^

  6. permohonan kyu dah sampai pada point 15….
    ketakutan ming sungguh beralasan….
    gak ad yg tau sampai kapan ming berada…
    tp itu kyumin dah jadian kan yach….
    cieeee….chukkae….

  7. hueeee~ kangen si bunny di ff ini TmT
    kyeopta~~ *cubit pipi ming*

    FF nya seperti biasa,.. sweet, unyu, dan bikin gereget..
    kak umuu~ bikin happy ending ya~~

    ditunggu lanjutannya 😀

  8. oh my god
    Minnie ky anak kcl bgt iiihh
    Pengen poppoooo 😀

    Enak bgt ya jd Kyu, ditempelin org manis tiap hari
    Tp minnie ga bakal pergi kan?
    Bs tetep brg kyu kan???

    Yg ngomong jd pcrku siapa???
    Kyu kan???

  9. maniis bgt min and kyu *^o^*

    tapi tapi itu itu endingny 15 permintaan kyu trkabul kan,
    huaaaa jgn2 min akan menghilang
    T_T

    bikin happy ending dong chingu please plese
    hehe

  10. aaaaaa update jg^^
    kekeke lucu bgt emot ming yg blang OH dgn smangat haha,, kyu sadar jg sama prasaan.y ke ming :p fufufu kyu bs ngelak lagi 😀 mingie super polos >//< ngungkapin prasaan.y ke kyu tp ga tw makna.y lol jgn2 kyu ngajakin pacaran ga tau lg maksud.y -_-?
    kebahagiaan kyu udah lngkap dtambah ming disisi.y jd eon jgn buat ming menghilang, kyu psti tmbh mendrita^^ lanjut..

  11. Kyu makin kesini berubah sifatnya, yg tadinya dingin mulai lembut. Yeyeye Ming berhasil buat Kyu bahagia.

    Lucu deh Ming polos, umur 17 tapi kelakuan seperti anak umur 5 tahun hahaha kyeopta *_*

    Yaah tapi jangan sampai Ming pergi.
    Kyu mulai jatuh cinta sama Ming yeay 😀

  12. dichap ini hampir seluruhanny kyumin … senengnyaaa 🙂

    min udah berhasil buat hari2 kyu jdi berwarna dan bahagia … Itu berarti tugasny min udh selesai donk …
    Berarti kyumin bkalan pisah 😦
    tpi aku berharap mereka msih bsa bersatu, smoga aja ada jlan agar mereka gx pisah 🙂

    lanjut … 🙂

  13. akhirnya apdet jugaa~~
    Harapan2 kyu udah mule terwujud ..
    Jd takut dh kalo ming bner pergi stelah semua harapan kyu terwujud..
    Semoga ada cara biar ming gak pergi..

    Ayye..kyumin bener2 jadian..
    Chukae~

  14. aish… kyu nembak juga akhirnya
    ahhh… lanjuuut mu…..
    ming bakal terus ada ama kyu kan ya.. ga sanggup deh klo ming ga ada

  15. kyu jadi baik… seneng banget deh ma part ini…
    mudahan minnie gag kembali k masa lalu…
    update asap ya min… hwaiting 🙂

  16. akhirnya si Kyu nyadar juga ama perasaan nya
    tapi bener mereka enggak sepenuhnya bahagia
    setelah Kyu bahagia takutnya Ming pergi
    kalo ampe Ming beneran pergi aku yakin Kyu bakalan
    lebih dingin dari sebelum nya
    semoga usaha KyuMin berhasil deh ngomong ama eomma nya Ming

    akhirnya jadian juga seneng nya
    hehehe gak bisa ungkapin dengan kata2
    pasti deh sebentar lagi pervert ny Kyu datang *pis*
    adek kalo di lanjut kasi tau lagi yoo^^

  17. Yaaah TBC.. Aku kira part ini udah end, eh skalinya blum ==.. Woaaah itu siapa yang nembak?? Ming ato Kyu?? XD !! Lanjut author!!

  18. ko aku makin terharu sih 😥 seakan sungmin bakal hilang dari hidup kyu tapi mereka memang jodoh 😥 hiks..
    kapan ff lanjutannya nih? di tunggu ya :’)

  19. jingkrak jingkrak!banyak banget kyumin moment nya disiniii
    penasaran sma endingnya.aku sampe deg degan 😀

    sungmin terlalu polos.aku sukaa dan kyuhyun yang cuek,bisa luluh dengan sifat sungmin.sumpah dramatis bangetttt…..#pelukauthor 😀 chapter 8 ditunggu loh

  20. ommoonaaa~

    setelah sekian lma aku menunggu akhirnya update jg,itu pun kelewatan…T.T

    okelah…semua keinginan kyuhyun terkabul kan satu persatu.sekarang yg bkin membatin,apakah sungmin tetap bersama kyuhyun setelah semua keinginan kyu terkabul??!

    padahal kyu jg sdh mulai menyadari perasaannya pda sungmin,hmm….

    well..part ini ming cukup ngegemesin…kyumin momentnya itu.lowh..bkin senyum gaje…ヽ(♡´∀`♡)ノ

  21. Huaa~><
    Min bilang cinta ke Kyu dan Kyu jawab nado;;__;; aku sampe terharu.. semoga akhirnya happy ending x3
    KyuMin saranghae!!
    ceritanga seru pake bangeeett..
    penasaran sama cerita selanjutnya nih, eonn aku minta pwnya yg chapt 8 donk..aku udah pm di fbnya eonni ~

  22. sangat..sangat memuaskaaaan..rasanya jadi kepingin guling2 an kkkkkkk~
    oke,.gak banyak cing cong….minta pw nya dong? gomawooo~

  23. gegulingan….kyyaaaaa sweeeet bgd
    suka..suka…

    tapi kalobaca muka ming berubah sendu jd inget ming yg mau pergi huwweeee

    lanjjutt eon ^_^

  24. cie jadian beneran nih ehem ehem
    tapi aku takut ming pergi pas kyu udah mulai sayang banget sama ming huaaaa hiks….

  25. annyeong umj….
    aku balik lgi ni… aku tdi bacanya marathon dr chap 1-7 jdi aku commentnnya lgsg jd satu d chapt 7 gak pa2 ya…. he he he
    wahhh sungmin kasian pas d chapt2 awal. kyu cuek bgt gtu trus gak percayaan gtu sama sungmin. utk sungmin orgnya sabar bgt… coba klo dia bner2balik ke masa lalu. kan keluargakyu gak bisa kumpul lgi kayak skrg. tp akhirnya kyu luluh juga.
    tp sumpah aku penasaran bgt gmn laajutannya. jlo misi ngebahagiain kyu dah selesai trus sungmin bakalan balik ke masa lalu gak? jaagan dehh… kan kasian….

  26. Wah akhir.a di lanjut juga mian baru nulis komentar.a sekarang saking exsaiytead sama ff.a m_ _m.
    ff.a tambah penasaran aja eon daebak.
    Eon nae penasaran sama sungmin oppa bakalan balik lagi ke masa.a atau ga tapi semoga ga.a eon soal.a kasian kalo sungmin oppa pergi nanti jadi sad ending dong eon nae mau rikwes minta ff.a happy end ding.a hehe maaf malah minta jalan cerita.a bahagia.
    eon boleh minta pm yang pw 8 ga?
    ini e-mail.a : Rentinurmelinda@yahoo.com gomawo eon m_ _m

  27. kkkyyyyaaaaaaaaaaa…sungmin kyeoptaaaaaaaaaa….gemes dehhh pengen cubit-cubit…..
    kalo aq kyk gtu gmnaa yaaa????…0.o#plak
    lanjut chinguu….
    minta pw’nyaa donkkk#pinjem puppyeyesungmin+cengirannyasungmin
    gomawwooooo~~~^^

  28. kkkyyyyaaaaaaaaaaa…sungmin kyeoptaaaaaaaaaa….gemes dehhh pengen cubit-cubit…..
    kalo aq kyk gtu gmnaa yaaa????…0.o#plak
    lanjut chinguu….
    minta pw donkk chinguu^^

    gomawwooooo~~~^^

Tinggalkan Balasan ke renmin Batalkan balasan