Diposkan pada Threeshot

Trust Me ~Chapter A


Trust Me

This story belongs to me

SiBum and others

Belongs to God, themselves and their couple

Genre :

Romance, Drama, Hurt/Comfort, A Little bit of Angst

Rating : M

Length : ThreeShoot

Summary :

Heyo~ untukku? Memang tak terlalu penting.

Aku bahkan takkan pernah menuntutmu untuk percaya padaku.

Tapi—ku mohon jangan seperti ini. Apakah semua yang terlihat benar-benar nyata sehingga kau tak percaya padaku?

Warning :

Yaoi, BL, BoyXBoy, Shonen-ai, OOC! Lemon! Lime! PWP! SMUT! Pervert!Siwon

A/N :

Hueee~~ ane bikin ff Sibum lagi, ‘kan? Nc pula, wkwkwk #plak

Oke abaikan. Hehehe XD

Don’t like don’t read! NOT PLAGIAT!

Hope you enjoyed it. I’ll wait your comment here 😀

Thank you~

.

.

A Sibum Fanfiction

.

Trust Me

.

Present by Umu Humairo Cho

.

.

Super Junior show 4—terus berjalan. Seorang namja menghela napas di depan layar laptopnya. Menghela napas bukan karena tidak suka atau apa. Tapi menghela napas karena—ia merasa lelah. Lelah harus memiliki perasaan seperti ini.

Setiap kali ia ingin percaya—selalu saja ia di hadapkan pada kenyataan yang membuatnya benci. Hatinya memberontak—hatinya selalu berteriak seakan meminta untuk di pahami. Tetapi—aish! Tuhan! Kenapa semuanya sulit seperti ini?, batin namja itu.

Drrt.. Drrt..

Suara getaran itu membuat ia mencari sumbernya. Ia melirik ke arah ponselnya yang terus bergetar. Menghela napas sebentar kemudian meraihnya. Matanya berusaha membaca deretan hangul yang tertera. Sampai akhirnya—nama itu membuatnya kembali menghela napas.

‘Siwonnie calling..’

“Hah~ kenapa rasanya aku malas untuk mengangkatnya sih?” tanya namja itu. Namun kemudian—ia menekan tombol call dan mulai berbicara dengan Siwon—sang kekasih.

‘Yeoboseyo..’ sapa seseorang di seberang sana. Seketika—hatinya menghangat sekaligus terasa perih. Aish, baiklah.

‘Kibummie? Kau di sana?’ dan suara itu menyadarkannya lagi.

Namja yang di ketahui bernama Kibum itu tanpa sadar mengangguk. “Eum—ne, hyung. A-aku di sini,” balasnya yang terdengar parau. Ia tidak menangis. Tidak-tidak! Ia hanya merasa ada sesuatu yang menahan suaranya.

‘Kau baik-baik saja?’

Diam. Kibum diam. Ia ingin menjawab tidak tapi—“Aku mengantuk. Ingin tidur. Jaljayo hyung.”

‘T-tunggu Kibummie! Hei—‘ tut..tut..tut..

Dengan tergesa-gesa, Kibum memutuskan sambungan telepon itu. Meninggalkan Siwon yang –mungkin- terpaku di luar sana.

Mianhe Wonnie.”

.

.

Drrt.. Drrt..

Kibum menatap horor ponselnya. Ia mengeceknya dan ternyata ada pesan masuk dari Siwon.

.

From : Siwonnie

Marah lagi, eoh? Apa salahku lagi, hem? Akhir-akhir ini kita sering bertengkar, huh!

.

Kibum tak berniat membalas. Ia juga bingung harus menanggapi bagaimana. Ia ingin diam dan diam. Ia tak ingin mengatakan apa pun. Maka dari itu ia hanya diam juga tak merespon.

Namun sepertinya Siwon tak menyerah. Ia kembali mengirim pesan singkat ke ponsel milik Kibum.

.

From : Siwonnie

Pasti karena—WonKyu, ‘kan? Pasti nama itu yang membuatmu memutuskan sambungan telepon ku. Hah~ harus berapa kali ku bilang, Kibummie. Just trust me.

.

From : Siwonnie

Baiklah. Kau tak meresponku juga? Apa kau—lupa akan sesuatu, hem? Okay-okay jika itu mau mu. Aku akan ke sana.

.

.

‘DEG’

Seketika jantung Kibum berdetak cepat. Astaga Tuhan~ bagaimana ini? Siwonnie akan datang ke sin—

‘TING TONG’

Mata Kibum membulat tak percaya. Siwon—sudah datang. Ia melirik ke arah pintu di ujung sana. Kali ini ia menyerah. Karena ia tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Kibum beranjak dari duduknya dan membukakan pintu.

Dan saat pintu itu terbuka—Siwon menerjangnya dan membungkam bibir miliknya. Menciumnya dalam dan ganas.

“Eummhh~~ W-wonnie~ t-tunggu duluhh~~ Eumhh,” erang Kibum saat Siwon berusaha untuk memasukkan lidahnya. Tapi apa daya—tubuhnya tiba-tiba melemas saat tangan Siwon semakin menekan tengkuknya membuat ciuman yang tercipta semakin ganas.

Kesadarannya mulai menghilang dan Kibum hanya pasrah saat Siwon menggendongnya menuju kamar mereka.

.

.

‘BRUK’

Siwon membanting tubuh mereka berdua ke atas kasur dengan Siwon menindih Kibum. Masih melumat bibir Kibum—Siwon mulai menurunkan ciumannya ke leher jenjang milik Kibum. Melepas sebentar bagaimana wajah sang kekasih lalu memulai kembali.

Siwon sangat mencintai namja di bawahnya. Ia menggerakkan tangannya lembut. Tak ingin menyakiti seseorang di bawahnya. Sedangkan Kibum berusaha tak mendesah saat Siwon meremas-remas juniornya dari luar. Masih dengan celana piyama yang menutupi ‘miliknya’.

“Ugh!” remasan pada  juniornya semakin keras membuat Kibum tak tahan untuk tah mendesah. Desahan itu lolos membuat Siwon tersenyum dalam jamahan bibirnya. Ia terus melakukannya, membuat tubuh Kibum menggelinjang tak bisa diam. “A-annhhh! W-wonnie~ please~~ s-stop it—ugh!”

Suara Kibum terasa berat. Ia ingin melakukannya—namun ada yang mengganjal di hatinya. “Please~~ oohh! W-wonniehh~ please stophh—“ lenguhan Kibum justru membuat Siwon semakin brutal. Dengan cepat Siwon menanggalkan seluruh pakaian yang menutupi tubuh sang kekasih.

Kibum berusaha menahan namun apa daya. Ia tak memiliki tenaga yang cukup untuk melawan tenaga Siwon. Kibum menatap Siwon di atasnya sayu. Betapa ia—sangat mencintai namja yang sudah dua tahun menjadi kekasihnya itu. Tetapi kenapa—hubungan mereka akhir-akhir ini sangat buruk?

Ia ingat bagaimana dulu hubungan mereka masih baik-baik saja walau mereka harus backstreet—sampai sekarang. Tapi setidaknya—mereka tidak pernah bertengkar hanya karena masalah kecil. Kibum ingat bagaimana dulu ia selalu bergelut manja di lengan kekar Siwon yang Siwon sambut dengan senang hati. Tapi ini, kesibukan keduanya membuat mereka terasa jauh. Ah entahlah—Kibum merasa—aneh. Namun Kibum yakin Siwon adalah orang yang—

“AARGGHHHH!” teriak Kibum seketika saat Siwon tiba-tiba memasukkan junior miliknya ke dalam hole Kibum. Butir-butir kristal perlahan mengalir di kedua pipinya. Membuat Siwon panik dan cepat-cepat menghapusnya. “A-appo, eoh? M-mianhe Kibummie, sstt—sudah. Mianhe, ne?”

Kibum tak merespon. Ia diam. Ia bungkam. Membiarkan Siwon menggenjotnya dan menciumi wajahnya bertubi-tubi. Ia—merasa hangat. Tetapi—kenapa harus di saat mereka seperti ini. saat keadaan hati Kibum sedang kacau akan nama WonKyu couple yang berkeliaran. Kenapa harus?

“A-aanhh~ W-wonniehh pleaseehhstop it, ugh! Please~” pintu Kibum. Namun sepertinya Siwon sengaja menulikan telinganya. Ia terus menggenjot Kibum. “Please W-wonniehh—“

“Arrggh! B-biasanya kau akan bilang—‘Ugh! W-wonniehh~ fuck me hardly~ deeper~ faster W-wonnieehh, pleasee,’ tapi kenapa—Annhh! Kau meminta berhenti, hem?” balas Siwon sambil mengusap air mata yang terus mengalir di kedua pipi Kibum.

Kibum menggeleng. “Pleaseeh! Ah! Ah! W-wonnieehh!! Stop hah ah!” Siwon tak peduli. Ia terus menusukkan juniornya semakin dalam. Kibum kembali menggeleng-gelengkan kepalanya saat bibir Siwon kembali membuat tanda kepemilikkan di leher Kibum. “Please W-wonnieh~~ hiks—aku—ku mohon—ber—ah! Ah! Hentihhh.”

‘BRUK’

Seketika Siwon menjatuhkan tubuhnya. Di atas Kibum. Bukan karena dia klimaks. Tapi karena dia—ingin menuruti keinginan Kibum—untuk berhenti.

—hening—

Tak ada yang berbicara di antar mereka. Sampai akhirnya Kibum mendengar gumaman Siwon. “Kau tak percaya padaku—“

‘DEG’

Jantungnya berpacu cepat—air mata kembali mengalir—menyuarakan rasa sakit di hatinya.

“—tak pernah Kibummie. Dua tahun—kita bersama—dan kau—hiks—lebih percaya mereka—“

Kibum bisa merasakan bahunya basah. Apakah Siwon—menangis?

“Kau tahu bahwa—jumlah KMS dan SBS [1] lebih banyak di banding WKS [2]. Tapi kau—hanya percaya pada ucapan mereka. Seakan kau tuli—akan apa yang aku ucapkan. Kau—tidak percaya padaku.”

‘CUKUP!’ ingin rasanya Kibum berteriak. Namun ia merasa lidahnya begitu kelu.

Siwon mengangkat kepalanya—menatap kedua manik hitam milik Kibum—“Aku mencintaimu—selalu. Dan kau tahu itu—aku—selalu percaya kau memang untukku,” sakit! Kibum merasakan beribu bilah pedang menusuknya—menghujamnya dari depan maupun belakang.

Ia hanya bisa diam—sambil terus mengeluarkan air matanya. Siwon bangkit dari tubuhnya—yang sebelumnya mengecup kening Kibum kemudian beranjak mengambil celananya yang tergeletak di lantai.

Selesai memakainya—ia mengambil piyama Kibum dan memakaikannya. “Maaf—mianhe ne, Kibummie. Aku—memaksamu melakukannya. Maafkan aku,” ucap Siwon terus menerus tanpa peduli dengan Kibum yang sebenarnya ingin berbicara. Kancing terakhir—kemudian Siwon menangkup wajah Kibum dengan kedua tangannya. “Mianhesaranghae Kibummie. Aku pulang. Kau tidurlah. Ini sudah malam eoh?”

Kibum tak menjawab. Wajahnya masih bersimbah air mata. Dan perlahan Siwon menghapusnya. Menggelengkan kepalanya mengisyaratkan agar tak menangis lagi. Kibum menunduk—menghindari tatapan Siwon yang baginya begitu lembut. Ia—merasa bersalah karena menolak Siwon malam ini.

“Aku pulang, ne?” ucap Siwon yang sebelumnya mengecup pucuk kepala Kibum lalu berbalik. Dengan cepat—Kibum beranjak dan memeluk Siwon dari belakang. “A-andwae—W-wonnie. J-jangan pergi. M-menginap saja,” pinta Kibum. Siwon memegang tangan Kibum yang memeluknya—lalu berbalik—kembali menangkup wajah sang kekasih. “Aniyo. Besok aku ada syutting, hm? Aku pulang, ne?”

Kibum ingin menggeleng—namun ia tak bisa melakukannya. Matanya memandang sendu punggung Siwon yang semakin menghilang. Ia—ingin menangis. Kibum jatuh terduduk—hatinya sangat sakit. Sakit sekali.

.

.

“Kibummie~~ kami datang~~ Loh? Pintunya ngga di kunci?” suara seseorang menggema di apartement pagi itu. Ia memasuki kamar apartement milik dongsaengnya—namun ia tak menemukan sang pemilik.

Hari ini—semua uke datang ke apartement Kibum—mengingat—semalam mereka melihat Siwon pulang dengan keadaan kacau. Mereka berpikir ini pasti ada hubungannya dengan Kibum.

Leeteuk yang tak menemukan Kibum—menyuruh Sungmin, Eunhyuk dan Ryeowook untuk mencari keberadaan Kibum. Mereka semua berpencar—sampai akhirnya teriakkan Sungmin membuat semuanya berhambur ke satu tempat—“YA TUHAN KIBUMMIE!”

.

.

To be Continued

.

.

[1] SBS = Sibum Shipper

[2] WKS = Wonkyu Shipper -___-

.

.

Nb : Hyaaa~ chap 1 hadiirr~~ hehe XD

Gimana? Ada yang suka?

Lanjut atau hapus terserah kalian 😀

Review please~~?

With Love,

Umu Humairo Cho

Penulis:

Ordinary girl who loves to writes. I just write according the mood and the ideas that emerged. Sorry if a long update from me. I write mostly oneshot fiction. But I possibility write multichapter fiction.

3 tanggapan untuk “Trust Me ~Chapter A

  1. Pendek klu T_T
    Kibum terlalu percaya dgn org lain,iya sih mmg kenyataannya sakit..
    Siwon nangis?
    Lanjut BC a chap selanjutnya ya Thor…

  2. Annyeong chingu aku readers baru di sini ^^

    Aduh kibum oppa di sini manja banget deh
    Tenang oppa , percaya aja sama siwon oppa
    Ga bakal tinggalin oppa kok (˘ʃƪ˘)​

  3. hiksss ini menyedihkan.daddy m mbum kuh.
    mbum. . .taukah kamu byk sibum shiper menanti kalian.
    I just believe our love mbum.

    figthinggg

My Lirow's Mind~